Selasa, 09 Februari 2016

Logo Tanjungpinang Kampong Kite





FILOSOFI “TANJUNGPINANG KAMPONG KITE!”
Kampong (kampung, hometown) di dalam konteks “Tanjungpinangpinang Kampong Kite!” tidak seperti definisi atau pengertian “kampung” sebagai daerah hunian masyarakat yang berpenghasilan rendah dengan kondisi fisik yang kurang baik, atau kawasan kumuh dengan ketersediaan sarana umum buruk atau tidak ada sama sekali.
Kampung di sini lebih mengarah kepada pengertian kampung sebagai suatu lingkungan tradisional khas Indonesia (Melayu), yang ditandai ciri kehidupan yang terjalin dalam ikatan kekeluargaan yang erat. Di Tanjungpinang secara demografi masyarakatnya bersifat heterogen terdiri dari berbagai suku/etnis yang ada di Indonesia.
Secara psikologis sebutan kampung (kampong) akan membuat seseorang mengingat masa lalu, mengingat jejak-jejak kehidupan yang pernah dijalani, bagi yang dilahirkan di daerah tersebut akan mengenang sebagai tumpah darah.
Melalui slogan” Tanjungpinang Kampong Kite!” diharapkan masyarakat baik yang berada di dalam maupun di luar Tanjungpinang peduli untuk mewujudkan Tanjungpinang ke depan lebih baik, maju dengan semangat “sense of belonging” yang tinggi dan bangga menjadi orang Tanjungpinang.
Gambar “cogan” yang biasa disebut dengan istilah “sirih besar” di latar belakang tulisan “Tanjungpinang Kampong Kite!” merupakan salah satu dari benda kebesaran Kerajaan Johor Pahang Riau Lingga memiliki makna bahwa di Tanjungpinang pernah ada kerajaan yang melahirkan 2 (dua) Pahlawan Nasional, yaitu Raja Haji Fisabilillah dan Raja Ali Haji (Penggubah Gurindam Dua Belas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar